Wednesday 1 August 2012

Review hari ke 1 interaksi PPAB MTI 2012

Hari ini kami calon MTI mengikuti interaksi yang kedua dalam acara PPAB MTI 2012. Pagi hari kami dikumpulkan di selasar PLN pukul 6 pagi untuk cek spek dan pembagian nametag. Pagi itu tidak semua ca-MTI yang datang sehingga pembagian spek yang ada cukup terhambat. Akhirnya kami terlambat untuk berkumpul interaksi yang pada awalna harus pukul 07.30, tadi menjadi 07.40. keterlambatan kami ini awalnya masih ditolerir karena masih dijemput oleh pihak MTI 2010

Banyak dari kami yang tidak membawa spek dengan benar, bahkan ada yang tidak membawa sebuah spek yang semestinya menjadi kewajiban. Spek itu sebenarnya penting, karena spek akan menjadi sarana yang memudahkan untuk kita selama interaksi. Seusai apel pagi, kami semua diarahkan ke ruang PTI di gedung TI dimana kami diarahkan untuk mendengakan seminar. Seminar yang kami dengar merupakan seminar yang berjudul A Purpose driven life. Artinya kalau saya bisa mengambil kesimpulan adalah tiap manusia harus memiliki tujuan dan visi hidupnya masing-masing. Perpotongan antara Challenge, passion dan value yang dimiliki tiap manusia akan memunculkan tujuan utama (Ultimate goal) di diri orang tersebut. Secara tidak langsung inti dari seminar itu adalah untuk menyadarkan kita bahwa manusia butuh panduan arah hidupnya yaitu visi.

Selanjutnya acara kami diserahkan ke mentor-mentor kami. Terdapat 12 kelompok yang akan dipimpin oleh mentor masing-masing untuk menjelaskan materi. Materi kali ini adalah SWOT, TOWS dan timeline hidup mencapai visi. Materi SWOT menjelaskan betapa pentingnya kita menganalisis diri kita sendiri melalui 4 kriteria tersebut. SWOT itu pertama kali digunakan di Unive Harvard tahun 1990an untuk memantau sebuag perusahaan yang sedang mengalami masalah keuangan. Analisis 4 kriteria tersebut akan menghasilkan sebuag tindakan konkret yang diperlukan untuk menjadi solusi dari 4 kriteria tersebut. Caranya dengan menghubungkan semua Strenght dan Opportunity & Treat dan juga Weakness dan Opportunity & Treat.

Membuat timeline hidup. Dengan membuat timeline hidup kita dapat lebih mampu membuat langkah-langkah yang harus dilakukan agar tercapailah visi yang dibuat. Step-step ini dibuat sekonkret mungkin dan mungkin jaraknya tahunan. Intinya untuk mencapai visi, timeline ini diperlukan untuk parameter kesuksesan visi yaitu dengan melihat seberapa banyak misi kita yang sudah tercapai untuk menuju visi yang diharapkan.

Akhir kata itulah kira-kira hari pertama interaksi. Saya harap review yang saya buat ini dapat menggambarkan bagaimana kegiatan kami selama hari kedua interaksi ini.

1 comment:

Unknown said...

Halo,

reviewnya bagus, tapi lain kali tolong diperjelas penekanan materinya