Tuesday 31 July 2012

Visi Misi Hidup


oleh : Sebastian TI 13411059

Seorang manusia yang hidup harus memiliki tujuan hidup. Jika manusia tidak memiliki tujuan hidup makan tidak ada arah yang jelas dalam hidupnya. Manusia itu akan merana kesana kemari mencari arah yang akan menjadi patokan hidupnya. Untuk itulah dibutuhkan sebuah visi hidup yang menjadi pemandu arah kemana hidup kita akan dibawa. Dalam mencapai visi diperlukan misi-misi yang tepat untuk meraihnya. Visi berasal dari kata vision yang berarti pandangan. Sehingga dapat diartikan visi adalah pandangan manusia akan arah hidupnya. Visi manusia harus merupakan target yang hendak dicapai selama hidupnya. Visi tidak boleh dalam jangka waktu pendek dan untuk mencapainya harus melewati berbagai tahap. Visi biasanya masih berbentuk abstrak awalnya tergantung bagaimana kita mengarahkannya.

Visi harus berdasarkan ketuhanan dan kebebasan substansial. Berketuhanan karena kita sebagai warga Negara yang memiliki kepercayaan masing-masing akan iman harus melandaskan iman tersebut dalam penentuan visi. Kebebasan substansial berarti visi kita ini tidak boleh mengganggu kebebasan orang lain dan harus dapat dipertanggungjawabkan.

Visi saya adalah saya ingin menjadi pemimpin yang beriman dan mampu membangun kemandirian dalam diri sendiri. Visi ini saya dapatkan baru-baru ini ketika saya mengikuti diklat terpusat OSKM ITB 2012. Di OSKM ini saya memperoleh banyak pengalaman yang membuat saya semakin yakin bahwa arah dan tujuan hidup saya itu kesana. Menjadi pemimpin yang beriman, untuk menjadi pemimpin tidak perlu jabatan tinggi, yang diperlukan hanyalah sikap untuk menghormati dan menghargai satu sama lain. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang lebih mendengar daripada berbicara. Saya ingin menjadi seorang pemimpin itu. Pemimpin beriman. Pemimpin yang menjunjung tinggi nilai-nilai kepemimpinan dan memegang teguh iman saya kepada Yesus Kristus. Menurut saya seorang pemimpin tidak akan cukup memimpin apabila Ia tidak bisa memimpin dirinya sendiri untuk berbakti kepada Tuhan.

Untuk kemandirian, saya lebih mengarahkan diri saya menuju hal-hal material. Saya ingin mampu membiayai diri sendiri dan keluarga ke depannya tanpa harus merepotkan orang lain. Saya ingin mandiri mengurus saya dan keluarga tanpa harus dibantu lagi oleh orang tua. Dan puncaknya saya ingin mandiri mengurus orang tua saya di hari tua mereka.

Untuk mencapai visi saya, saya memerlukan misi-misi yang harus saya lakukan. Misi saya yang pertama adalah aktif di kegiatan kemahasiswaan untuk meningkatkan potensi mahasiswa yaitu koneksi. Koneksi mampu mempengaruhi kehidupan tiap manusia ke depannya dan saya yakin dengan menjalin koneksi dengan satu sama lain, saya bisa dibantu oleh teman-teman saya untuk mencapai visi saya tersebut. Misi saya yang kedua adalah mengembangkan kompetensi saya dalam dunia kerja untuk mencapai kemapanan. Kemapanan tidak dapat didapat secara Cuma-Cuma, sehingga kita perlu mengembangkan segala kompetensi yang ada untuk membantu kita menuju sana. Saya yakin dengan saya masuk ITB saya bisa mengembangkan kompetensi saya ini ditambah adanya ITB Career Day yang mampu membawa saya ke dunia kerja yang saya inginkan di bidang industry.

Misi saya yang ketiga adalah rajin beribadah kepada Tuhan dan berusaha untuk bekerja keras. Ora Et Labora. Berdoa sambil bekerja. Itulah misi saya untuk mencapai visi saya. Dengan berdoa saya melatih iman saya agar tetap kuat dan tidak tergoda akan kehidupan manusiawi dan bekerja untuk mandiri menafkahi diri sendiri dan keluarga. Itulah misi paling utama dalam diri saya untuk mencapai visi saya tersebut. Visi dan misi sangatlah penting. Untuk itu saya menekankan pada diri saya agar saya mampu mencapai visi tersebut dengan sekuat mungkin. Kira-kira itulah visi dan misi saya sebagai manusia yang ingin memiliki arah hidup.